Kabupaten Tulungagung memiliki beragam kerajinan dan para perajin-perajinnya yang mampu berinovasi dengan kreatif hingga mampu memperkenalkan karyanya hingga menembus pasar nasional. Salah satu Desa yakni Desa Bendungan, di Kecamatan Gondang, perajin gerabah masih bertahan di tengah masuknya produk-produk pabrikan yang siap pakai. Bagi perajin gerabah di Desa ini, melestarikan kerajinan gerabah dari bahan dasar tanah liat dan pasir tetap menjadi pilihannya agar dapat meramaikan pasar lokal di Tulungagung dan wilayah Jawa Timur pada umumnya.
Proses pembuatan gerabah di Desa Bendungan cukup menggunakan alat tradisional, namun dibutuhkan kemampuan dalam membentuk produk yang akan dihasilkan dengan mengandalkan kaki dan tangan perajin. Berbahan dasar tanah liat dan pasir, perajin gerabah di Desa ini membentuk kerajinan yang menghasilkan uang untuk keluarganya, seperti cobek, kuali kecil maupun besar serta tempat yang bisa dipakai sebagai pajangan rumah.Proses pengeringan masih dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan dikeringkan dihalaman rumah agar terkena panas matahari sebelum nantinya dimasukkan di dalam pembakaran.
Pemasaran produk kerajinan gerabah Desa Bendungan masih terbatas di beberapa wilayah Kecamatan Gondang dan beberapa Kecamatan lain di wilayah Kabupaten Tulungagung. Harga produk kerajina gerabah ini murah meriah, dengan kisaran ribuan hingga puluhan ribu, sangat terjangkau bagi para pemakainya.
Di satu sisi, penggunaan alat-alat rumah tangga produksi pabrikan makin menggeser keberadaan gerabah. Namun demikian bagi usaha gerabah yang masih bertahan, tentu akan dicari oleh para peminatnya yang masih bertahan dengan perabotan tradisional. Alhasil gerabah produksi Bendungan masih banyak yang meminati. Buktinya, setiap seminggu sekali banyak pengepul yang mengambil produksi gerabah Bendungan dan memasok ke kota.